15/05/2025

Update Harga BBM Terkini 21 April 2025: Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Kompak Turunkan Harga!

Kabar gembira bagi para pengendara! Per tanggal 21 April 2025, sejumlah penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, termasuk Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, terpantau melakukan penyesuaian harga untuk beberapa jenis produk non-subsidi mereka. Penurunan harga ini tentu menjadi angin segar di tengah aktivitas harian masyarakat.

Berdasarkan pantauan dari berbagai sumber terpercaya, Pertamina menurunkan harga untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya Rp 12.900. Tak hanya itu, Pertamax Green (RON 95) kini dibanderol Rp 13.250 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp 13.500 per liter. Sementara itu, harga BBM subsidi seperti Pertalite (RON 90) tetap stabil di angka Rp 10.000 per liter dan Solar Subsidi Rp 6.800 per liter.

Tren penurunan harga juga diikuti oleh Shell. Harga Shell Super kini menjadi Rp 12.920 per liter, Shell V-Power turun menjadi Rp 13.370 per liter, Shell V-Power Diesel menjadi Rp 14.060 per liter, dan Shell V-Power Nitro+ menjadi Rp 13.550 per liter.

BP juga turut serta dengan menurunkan harga BP Ultimate menjadi Rp 13.370 per liter dan BP 92 menjadi Rp 12.800 per liter. Untuk BP Ultimate Diesel, harganya kini berada di angka Rp 14.060 per liter.

Terakhir, Vivo juga melakukan penyesuaian harga. Revvo 90 kini dijual seharga Rp 12.700 per liter, Revvo 92 menjadi Rp 12.920 per liter, Revvo 95 menjadi Rp 13.370 per liter, dan Diesel Primus Plus menjadi Rp 14.060 per liter.

Penurunan harga BBM dari berbagai penyedia ini diharapkan dapat meringankan beban biaya transportasi masyarakat. Pantau terus perkembangan harga BBM untuk mendapatkan informasi terkini.

Penurunan harga BBM non-subsidi ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Meskipun demikian, harga BBM subsidi tetap menjadi perhatian pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.

Diharapkan, penurunan harga ini dapat memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat dan menekan biaya operasional berbagai sektor industri. Para konsumen dihimbau untuk memanfaatkan penurunan harga ini dengan bijak.