by Hasil Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) terbaru menjadi sorotan. Skor PISA Indonesia yang tidak mengalami peningkatan signifikan menunjukkan adanya tantangan besar dalam sistem pendidikan kita. Khususnya, kemampuan numerasi atau literasi matematika siswa masih berada di bawah rata-rata global.
Melihat hasil ini, Kemendikdasmen mengambil langkah serius. Mereka meminta para guru untuk segera memperbaiki kualitas pengajaran numerasi. Peningkatan ini tidak hanya penting untuk mendongkrak, tetapi juga untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan yang semakin bergantung pada data dan angka.
Numerasi bukan hanya tentang menghitung, tetapi juga kemampuan untuk menggunakan konsep matematika dalam berbagai situasi kehidupan nyata. yang rendah pada numerasi mengindikasikan bahwa siswa kita kesulitan menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Salah satu fokus perbaikan adalah dengan mengubah metode pengajaran. Guru didorong untuk tidak hanya mengajar teori, tetapi juga memberikan contoh-contoh praktis yang relevan. Pendekatan ini diharapkan dapat membuat siswa lebih mudah memahami dan mengaplikasikan konsep numerasi.
Perbaikan ini juga melibatkan pelatihan guru secara intensif. Kemendikdasmen menyediakan berbagai sumber daya dan program untuk membantu guru mengembangkan keterampilan mengajar numerasi yang lebih efektif. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan.
Tantangan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh guru. Kerjasama dari orang tua dan masyarakat juga sangat diperlukan. Dengan mendorong anak untuk di luar sekolah dan membuat kegiatan sehari-hari yang melibatkan angka, kita bisa mendukung upaya perbaikan numerasi.
Meskipun menjadi acuan, tujuan utama perbaikan ini adalah untuk menciptakan generasi yang lebih cakap. Kemampuan numerasi yang kuat akan membuka pintu bagi peluang karier yang lebih luas dan kehidupan yang lebih baik bagi setiap individu.
Jadi, Skor PISA yang stagnan menjadi cambuk yang memacu kita semua untuk bergerak. Dengan fokus pada perbaikan numerasi, kita berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia modern dengan percaya diri.
