15/05/2025

Proyek Tangkap Karbon: Peluang RI Hemat Belasan Triliun Rupiah

Inisiatif proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS) di Indonesia tidak hanya menjanjikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga berpotensi menghasilkan penghematan anggaran negara hingga belasan triliun rupiah. Bagaimana proyek ini dapat memberikan dampak ekonomi yang menguntungkan?

Salah satu mekanisme utama penghematan anggaran adalah melalui pemanfaatan teknologi CCS pada sektor energi, terutama pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Dengan menangkap emisi karbon dioksida (CO2) sebelum dilepas ke atmosfer, Indonesia dapat mengurangi potensi kerugian ekonomi akibat dampak perubahan iklim seperti bencana alam, kenaikan permukaan air laut, dan gangguan pada sektor pertanian. Biaya penanggulangan dampak-dampak ini diperkirakan mencapai belasan triliun rupiah per tahun.

Selain itu, proyek CCS dapat membuka peluang pendapatan baru melalui perdagangan karbon. Jika Indonesia berhasil mengembangkan proyek CCS yang terverifikasi dan memenuhi standar internasional, kredit karbon yang dihasilkan dapat diperdagangkan di pasar karbon global. Pendapatan dari perdagangan karbon ini dapat menjadi sumber penerimaan negara yang signifikan dan mengurangi beban anggaran.

Pengembangan proyek CCS juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, mulai dari konstruksi, operasional, hingga penelitian dan pengembangan teknologi. Penyerapan tenaga kerja ini akan mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan penerimaan pajak negara.

Lebih lanjut, investasi dalam teknologi CCS dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi hijau di dalam negeri. Transfer teknologi dan pengembangan keahlian lokal dalam bidang CCS akan memperkuat daya saing industri Indonesia di masa depan dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Pemerintah juga dapat mengurangi subsidi bahan bakar fosil secara bertahap seiring dengan peningkatan efisiensi energi dan pemanfaatan teknologi CCS pada pembangkit listrik. Pengurangan subsidi ini akan membebaskan anggaran negara yang dapat dialokasikan untuk sektor-sektor prioritas lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Dengan demikian, proyek tangkap karbon bukan hanya merupakan upaya mitigasi perubahan iklim, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar bagi Indonesia. Penghematan anggaran belasan triliun rupiah melalui pengurangan dampak perubahan iklim, potensi pendapatan dari perdagangan karbon, penciptaan lapangan kerja, inovasi teknologi, dan pengurangan subsidi bahan bakar fosil menjadikan proyek CCS sebagai investasi strategis jangka panjang bagi masa depan Indonesia yang lebih hijau dan sejahtera.