15/05/2025

Mengungkap Penyebab Faringitis: Dari Serangan Bakteri dan Virus Hingga Faktor Lainnya

Faringitis, atau peradangan pada faring (bagian belakang tenggorokan), adalah keluhan umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami penyebab utama faringitis penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat. Secara garis besar, penyebab faringitis dapat dikategorikan menjadi infeksi (bakteri dan virus) dan faktor non-infeksi.

Infeksi Virus: Ini adalah penyebab faringitis yang paling sering terjadi. Berbagai jenis virus dapat menyerang tenggorokan, termasuk rhinovirus (penyebab utama pilek), adenovirus, influenza virus (penyebab flu), parainfluenza virus (penyebab croup), dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi virus biasanya disertai dengan gejala lain seperti hidung tersumbat atau berair, batuk, dan suara serak.

Infeksi Bakteri: Penyebab bakteri faringitis yang paling dikenal adalah Streptococcus pyogenes, yang menyebabkan strep throat. Infeksi bakteri ini cenderung menimbulkan gejala yang lebih parah dan memerlukan pengobatan antibiotik untuk mencegah komplikasi seperti demam rematik. Bakteri lain seperti Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae juga dapat menyebabkan faringitis, meskipun kurang umum.

Selain infeksi, beberapa faktor non-infeksi juga dapat memicu atau memperburuk faringitis. Alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu binatang, atau makanan tertentu dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada tenggorokan. Udara kering, terutama saat musim dingin atau menggunakan pendingin ruangan, dapat mengeringkan selaput lendir tenggorokan, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi.

Iritan lingkungan seperti asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia tertentu juga dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan. Refluks asam lambung (GERD), di mana asam lambung naik ke kerongkongan, dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan faringitis kronis. Jarang, tumor di area tenggorokan atau lidah juga dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan faringitis.

Memahami berbagai penyebab faringitis membantu dalam membedakan antara infeksi virus yang biasanya sembuh sendiri dengan infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik. Jika gejala faringitis parah atau tidak membaik setelah beberapa hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca tentang yang terjadi di Indonesia, terimakasih !