by Warga Kabupaten Bangli, Bali, dikejutkan dengan insiden mengerikan ketika seorang ODGJ ngamuk dan menyerang sejumlah warga di lingkungan sekitar. Akibat amukan tak terkontrol tersebut, lima orang warga dilaporkan mengalami luka-luka serius dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Pihak kepolisian dan petugas medis segera turun tangan untuk mengamankan situasi dan mengevakuasi para korban.
Menurut keterangan dari Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bangli, Komisaris Polisi Made Sudarma, S.H., peristiwa ODGJ ngamuk ini terjadi pada Senin pagi, 21 April 2025, sekitar pukul 09.00 WITA di sebuah desa di wilayah Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Pelaku yang diketahui berinisial WS (42 tahun) tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga sekitar menggunakan senjata tajam jenis parang.
“Kami menerima laporan dari warga mengenai adanya seorang ODGJ ngamuk dan menyerang warga. Anggota kami segera menuju lokasi dan berupaya mengamankan pelaku dengan dibantu oleh petugas medis,” ujar Kompol Made Sudarma saat memberikan keterangan di lokasi kejadian.
Lebih lanjut, Kompol Made Sudarma menjelaskan bahwa sebelum mengamuk, pelaku WS memang dikenal oleh warga sekitar memiliki riwayat gangguan jiwa dan terkadang perilakunya tidak terkontrol. Namun, kali ini amukannya dinilai sangat membahayakan hingga menyebabkan lima orang warga mengalami luka serius akibat sabetan parang. Para korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli untuk mendapatkan penanganan medis.
Proses pengamanan ODGJ ngamuk ini sempat berlangsung dramatis karena pelaku bersikap agresif dan sulit untuk ditenangkan. Namun, berkat kesigapan petugas kepolisian dan tim medis, pelaku akhirnya berhasil diamankan dan dibawa ke fasilitas kesehatan jiwa untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa parang yang digunakan pelaku saat mengamuk.
Kompol Made Sudarma mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya ODGJ ngamuk yang berpotensi membahayakan lingkungan sekitar. Pihaknya juga menekankan pentingnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam mengawasi dan memberikan penanganan yang tepat bagi individu dengan gangguan jiwa agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan dinas sosial dan dinas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut terhadap pelaku WS.
