Peti mati berperan penting dalam mencegah kerusakan. Ia memberikan perlindungan dari tekanan tanah atau potensi gangguan hewan liar jika jenazah dikubur langsung tanpa struktur pelindung lain. Fungsi ini sangat vital dalam tata cara penguburan modern, memastikan integritas jenazah tetap terjaga hingga proses dekomposisi alami terjadi, sebuah langkah protektif yang sering dipertimbangkan.
Fungsi utama peti mati adalah mencegah kerusakan fisik pada jenazah setelah dikubur. Di dalam liang lahat, tanah dapat memberikan tekanan yang signifikan pada jenazah. Peti mati yang kokoh berfungsi sebagai penyangga, melindungi tubuh dari tekanan langsung dan menjaga bentuk serta kerapian jenazah yang telah dikafani. Ini adalah bentuk perlindungan pasif namun efektif.
Selain tekanan tanah, peti mati juga memberikan perlindungan dari potensi gangguan hewan liar atau serangga. Di beberapa area, hewan pengerat atau serangga bisa saja mencoba mencapai jenazah yang dikubur langsung. Peti mati yang tertutup rapat berfungsi sebagai penghalang fisik, secara signifikan mencegah kerusakan jenazah oleh faktor biologis tersebut, menjaga keutuhan almarhum.
Mencegah kerusakan jenazah juga berkaitan dengan higiene dan sanitasi. Dengan peti mati, kontak jenazah dengan lingkungan luar sangat diminimalisir. Ini membantu mengisolasi jenazah dan mencegah penyebaran bakteri atau cairan tubuh, menjaga kebersihan area makam dan sekitarnya, sebuah pertimbangan penting untuk kesehatan publik dalam praktik penguburan.
Peti mati juga mempermudah pengelolaan jenazah dalam situasi yang memerlukan penanganan khusus, sekaligus mencegah kerusakan. Misalnya, jika ada kebutuhan untuk transportasi jarak jauh, peti mati memastikan jenazah tetap utuh dan terlindungi. Ini memberikan ketenangan hati bagi keluarga, mengetahui bahwa jenazah ditangani dengan standar perlindungan yang tinggi.
Meskipun dalam Islam penguburan langsung ke tanah tanpa peti lebih dianjurkan dan Sesuai Sunnah, penggunaan peti mati yang berfungsi mencegah kerusakan ini sering diakomodasi dalam kondisi tertentu, seperti untuk menjaga integritas jenazah atau mematuhi peraturan setempat. Ini adalah bentuk adaptasi yang mempertimbangkan berbagai faktor praktis.
Secara simbolis, kemampuan peti mati untuk mencegah kerusakan jenazah adalah simbol akhir dari upaya manusia untuk menjaga dan menghormati jasad, meskipun pada akhirnya semua akan kembali kepada tanah. Ini adalah bagian dari persiapan prosesi yang menyeluruh, menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap setiap aspek pemakaman.
Singkatnya, peti mati berperan krusial dalam mencegah kerusakan jenazah dari faktor eksternal seperti tekanan tanah atau gangguan hewan. Ia memberikan perlindungan, membantu mengisolasi jenazah, dan menjaga higiene dan sanitasi. Sebagai tata cara penguburan yang Sesuai Sunnah dan mempermudah pengelolaan, peti mati juga mendukung transportasi dan dekomposisi yang terkontrol, serta merupakan simbol akhir dari persiapan prosesi yang teliti.
