09/11/2025

Kanker Mulut dan Tenggorokan: Waspada Bahaya Tembakau Bagi Saluran Pernapasan Atas

Tembakau, dalam segala bentuknya—baik dihisap sebagai rokok, cerutu, pipa, maupun dikunyah—merupakan salah satu penyebab utama kanker mulut dan tenggorokan. Saluran pernapasan atas, yang meliputi bibir, lidah, gusi, dinding mulut, langit-langit, dan tenggorokan, adalah area pertama yang terpapar langsung oleh zat-zat karsinogenik dalam tembakau. Oleh karena itu, mewaspadai bahaya ini menjadi krusial untuk menjaga kesehatan.

Setiap kali seseorang menggunakan produk tembakau, ribuan bahan kimia berbahaya, termasuk setidaknya 70 zat pemicu kanker (karsinogen), langsung bersentuhan dengan sel-sel di mulut dan tenggorokan. Zat-zat ini merusak DNA sel-sel normal, memicu mutasi yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali. Tar yang terkandung dalam rokok, misalnya, dapat mengikis selaput lendir di area tersebut, mengubah sifat sel-sel normal menjadi sel ganas. Panas dari asap rokok juga berkontribusi pada kerusakan ini.

Kanker mulut dapat muncul dalam bentuk sariawan atau luka yang tak kunjung sembuh, bercak merah atau putih di dalam mulut, benjolan atau penebalan di pipi bagian dalam atau gusi, hingga gigi goyang tanpa penyebab yang jelas. Seringkali, gejala awal ini disalahartikan sebagai sariawan biasa, menunda diagnosis dan penanganan yang sangat penting. Perokok aktif memiliki risiko 3 hingga 6 kali lebih tinggi terkena kanker mulut dibandingkan non-perokok.

Sementara itu, kanker tenggorokan (faring atau laring) juga sangat erat kaitannya dengan penggunaan tembakau. Gejalanya bisa berupa batuk kronis, sakit atau nyeri menetap pada tenggorokan, perubahan suara menjadi serak yang tidak membaik, benjolan di leher, kesulitan menelan, atau nyeri telinga. Semakin lama dan sering seseorang terpapar tembakau, semakin tinggi pula risiko terkena kanker tenggorokan.

Penting untuk diingat bahwa risiko ini tidak hanya berlaku bagi perokok aktif, tetapi juga perokok pasif yang terpapar asap tembakau. Kombinasi penggunaan tembakau dengan konsumsi alkohol berlebihan akan meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan secara eksponensial.

Untuk melindungi saluran pernapasan atas dari ancaman kanker ini, langkah terbaik adalah berhenti total dari penggunaan tembakau dalam segala bentuknya. Deteksi dini sangat penting; segera periksakan diri ke dokter jika menemukan luka atau perubahan di mulut atau tenggorokan yang tidak kunjung sembuh dalam dua minggu.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org